Gelar Rapat Koordinasi TPID Bahas Penyusunan Roadmap

Admin
Admin
...

Kabarsulut.com - Manado, Rabu (17/11) Tim pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Utara menyelenggarakan Rapat Koordinasi menjelang akhir tahun 2021.

Turut hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Arbonas Hutabarat dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Asim Saputra dalam Rakor dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sulut Dr.H.Praseno Hadi, MM, AK, CA.

Adapun agenda Rakor TPID Provinsi Sulut sebagai berikut :

  1. Koordinasi pengendalian inflasi di sulawesi Utara menjelang periode Hari Besar Keagaman Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru
  2. Evaluasi pelaksanaan pengendalian inflasi tahun 2021
  3. Penyusunan roadmap pengendalian inflasi 2022-2024

Inflasi Manado sebesar 2,40% dan Inflasi Kotamubagu sebesar 2,97% secara tahunan. Berdasarkan tinjauan dari sumber penyumbang inflasi pada Oktober 2021 didorong oleh komoditas cabai rawit dan perikanan.

BPS Sulawesi Utara dalam Rakor TPID mengatakan inflasi di Sulut pada Oktober 2021 masih relatif rendah dan terkendali meski meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Dalam beberapa periode terakhir menjadi penyumbang inflasi yang perlu juga untuk diantisipasi. Hal ini dikonfirmasi oleh Balai Perikanan di Sulut yang dikirim keluar daerah (Jawa timur dan DKI Jakarta).

Hasil assesmen Bank Indonesia menguat berdasarkan data tersebut. Meskipun Sulut memiliki produksi perikanan yang surplus cukup tinggi  dibandingkan dnegan konsumsinya namun tidak terpenuhi konsumsi domestik mengakibatkan harga komoditas perikanan di pasar.

Tekanan inflasi beberapa komoditas tersebut diperkirakan akan meningkat hingga akhir tahun 2021 akibat kenaikan permintaan menjelang HBKN Nataru.

Disamping itu potensi kenaikan permintaan kondisi cuaca yang memasuki musim hujan dan fenomenda La Nina berpotensi meningkatkan tekanan musim inflasi terutama pada komoditas hortilkultura dan perikanan.

TPID Provinsi Sulut berkoordinasi utnuk menyusun roadmap tersebut yang akan di tindaklanjuti dengan penyusunan program kerja pada awal tahun 2022. Roadmap 2022- 2024 terdiri dari key strategi, yaitu:

  1. Keterjangkauan Harga dengan program stabilisasi harga
  2. Ketersediaan  Pasokan  dengan program produksi domestik
  3. Kelancaran Distribusi dengan program penguat KAD
  4. Komunikasi Efektif dengan memperbaiki kualitas data

"Bank Indonesia dalam hal ini berkomitmen untuk memberikan update kajian perekonomian dan perkembangan inflasi kepada pemerintah daerah secara berkala, mempercepat digitalisasi ekonomi dan keuangan di Sulut, serta mendorong pemanfaatan teknologi digital bagi usaha-usaha lokal untuk menjaga roda perekonomian tetap tumbuh dengan aman di tengah kondisi pandemi,” Pungkas Arbonas Hutabarat.

Admin

Media digital berita Indonesia dan dunia terbaru, dan terpercaya.