Banjir Membuat Trauma Bagi Warga Manado.
Pembangunan di Pesisir Pantai, Pemerintah Diminta Lebih Jeli.
Kabarsulut.com-Manado, Jumat pagi 27/1/2023 masyarakat Kota Manado, di guyur hujan dengan intenitas tinggi hingga mengakibatkan banjir dan longsor, sesuai informasi yang ada sejumlah bangunan rumah dan kehilangan harta benda serta korban jiwa, Hal ini merupakan tanda awas bagi kita, warga Manado.
Terkait dengan bencana awal Tahun 2023, Sejumlah warga mengungkapkan keluhan dengan nenggambarkan penyebab adanya banjir di Kota Tinutuan ini sering terjadi. Salah satu Warga kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado, Stev, saat ditemui mengatakan di Tahun 1978 waktu itu Manado masih kurang gedung gedung besar di pesisir pantai hingga, tidak pernah terjadi yang namanya banjir. Karna laut/pantai masih luas untuk menampung luapan air sungai hingga Manado tidak pernah banjir seperti saat ini.karna pesisir pantai masih terjaga di masa kecilnya, sering bermain pasir di pantai malalayang.
Dan kinipun salah satu pesisir pantai yang masih mempertahankan suasana seperti dahulu yakni pantai malalayang, namun menurutnya sebentar lagi akan hilang di karnakan ada pembangunan hotel berbintang lima, mall, dan restaurant.
Meski rencana Pembangunannya sempat ditentang oleh masyarakat Adat Bantik nyaris terjadi ricuh.
Di satu sisi terpantau, Aktifitas Perusahaan PT. T.j. Silvanus selaku pelaksana mengakui sudah memiliki ijin projek reklamasi pantai dengan luas 3,5 hektar untuk tahap pertama dengan total anggaran sekitar 2,5 trilliun. Dan sampai berita ini di turunkan, pihak kontraktor masih terus menimbun pantai Malalayang.
Dengan adanya pembangunan tersebut selaku warga Kota Menado, merasakan lebih mengkwatirkan. Untuk ini, memohon pemerintah harus lebih jeli dalam mengeluarkan izin reklamasi karna akan berdampak pada pengrusakan terumbuh karang, pencemaran lingkungan, dan ini akan mewariskan hal yang buruk buat anak cucu kita nantinya jika laut atau pantai Manado di persempit, maka potensi banjir di Manado akan sangat sulit di atasi.
"Kami bermohon kapada Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey dan Walikota Manado, Andre Angouw agar supaya proyek pekerjaan pembangunan hotel di daerah Malalayang bisa di hentikan, demi masyarakat Sulut sejahterah dan bebas dari banjir, " pungkad Stev. (Red1)