BPMS Tidak Muncul, GPG Gelar Ibadah Penghayatan Yesus di Kantor Sinode GMIM

CP
...

Manado, KabarSulut.com - Perwakilan Gerakan Peduli GMIM (GPG) yang terdiri dari unsur Pendeta, Penatua dan Syamas, pada Rabu (24/3/2021) belum bisa bertemu BPMS di Kantor Sinode GMIM untuk mendapatkan pernyataan resmi terkait dasar pelaksanaan SMSI yang sudah dijadwalkan akan dilaksanakan 29-30 Maret mendatang.

Tidak satupun unsur BPMS yang mau menemui rombongan yang dipimpin langsung Pnt. Dra. Joice Worotikan, Pnt. Allan Sondakh, SE serta sejumlah pelsus lainnya yang merupakan perutusan rayon Manado, Minut dan Tomohon.

Tanpa membuang waktu, para pelsus ini langsung melaksanakan ibadah penghayatan sengsara Yesus sekaligus mendoakan BPMS GMIM untuk lebih peduli dengan pelayanan di jemaat, lebih diberikan kerendahan hati, mau dipimpin oleh roh kudus serta terbuka dengan setiap masukan dan koreksi yang disampaikan oleh jemaat.

"Sebagai jemaat kita perlu mendoakan BPMS untuk lebih terbuka dengan jemaat, diberikan kerendahan hati, serta lebih meneladani Yesus dalam memimpin 1.124 jemaat se-GMIM,” kata Sekretaris P/KB GMIM Wilayah Manado-Sentrum Pnt. Allan Sondakh, SE.

Usai mengawalinya dengan doa bersama, dengan menggunakan stola warna ungu sebagai simbol pengahayatan ketika Yesus diadili dihadapan manusia, Pnt. Dra. Joice Worotikan berdiri tepat di lobi kantor ikut menyampaikan pesan khotbahnya.

Dalam khotbahnya, Worotikan mengulas pembacaan dalam MTPJ GMIM minggu ini lewat Matius 26:69-75 soal penyangkalan Petrus. Terdapat 4 hal mengapa Petrus melakukan penyangkalan kepada Yesus Kristus dihadapan banyak orang.

Pertama, Petrus lebih memilih menjahui Yesus. Kedua, Petrus lebih percaya dirinya sendiri ketimbang khotbah Yesus. Ketiga, Petrus lebih cenderung untuk melanggar hukum Tuhan.

β€œKeempat atau yang terakhir adalah Petrus telah melupakan Tuhan Allah. 4 hal ini yang mendasari munculnya penyangkalan Petrus terhadap Yesus,” ucap Worotikan yang disaksikan komunitas GPG serta sejumlah pegawai kantor sinode GMIM .

Usai memimpin ibadah, seluruh Pelsus yang merupakan perwakilan GPG ikut meninggalkan Kantor Sinode GMIM secara beraturan dan tertib, berhubung ibadah bersama di kantor sinode kemarin juga diawasi oleh sejumlah personil dari kepolisian.

"Kerinduan kami semestinya ingin melakukan tatap muka dengan BPMS GMIM. Kami ini adalah warga jemaat GMIM. BPMS semestinya tidak perlu anti kritik maupun saran, demi kemajuan GMIM di masa mendatang. Kami tahu bahwa ada unsur BPMS GMIM yang masih berkantor di lantai dua. Semestinya, karena ini adalah kantor gereja bukan partai politik, kenapa harus malu untuk menemui anggota jemaat,” tutur Worotikan dalam keterangan persnya. (CP)

Berita

CP