FRATO : Pekerjaan Di Lahan Pekuburan Buyungon Hasil Swadaya Masyarakat Buyungon
Minsel, - Polemik Galian C yang di Permasalahkan di lokasi di Kelurahan Buyungon, ternyata itu adalah lokasi lahan Pekuburan milik masyarakat setempat.
Lokasi yang berada di keluruhan Buyungon Kecamatan Amurang tepatnya di ta'be, merupakan lahan milik dari hasil swadaya masyarakat Buyungon untuk membuat tempat, lokasi Perkuburan.
Lokasi Perkuburan ini sudah melalui kesepakatan bersama dari seluruh masyarakat Buyungon, dari proses awal pembelian lahan sampai pencarian dana sumbangan.
Tentunya lokasi yang akan dibuat lokasi Perkuburan ini di topang oleh seluruh masyarakat Kelurahan Buyungon, karna ini merupakan untuk kepentingan kita bersama.
Ketua Panitia Franky Lelemboto ST (FRATO) kepada media ini menyampaikan lokasi perkuburan ini merupakan hasil swadaya masyarakat, mengingat lokasi perkuburan pertama sudah hampir penuh. Jadi perlu lokasi baru, dan tentunya lahan baru ini harus di proses dangan cara harus di gali terlebih dahulu.
"Lokasi pekuburan ini merupakan hasil swadaya dari masyarakat, jadi segala hal yang dibuat dilokasi sudah melalui proses bersama Pemerintah, LPMK dan masyarakat,"ujarnya.
Terkait juga dengan adanya galian dilokasi pekuburan, Franky mengatakan itu sudah ada kesepakatan dengan kami panitia hingga memakai jasa pihak ketiga, karna jika memakai tenaga masyarakat memerlukan waktu yang lama, karna mengingat tekstur tanah di lokasi cukup keras dan tidak rata.
"Lokasi pekuburan ini tidak mungkin dikerjakan secara manual atau swadaya warga, karna selain kondisi tanahnya juga memakan waktu yang lama, jadi perlunya jasa pihak ketiga untuk menurunkan alat dan itu dorang baku bantu sesuai dengan permohonan pemerintah dan LPMK Kelurahan Buyungon dan tidak ada biaya sepeserpun yang keluar" jelasnya
"Untuk perawatan jalan sendiri di lokasi area, tanggung jawabnya dari kontraktor karna, hasil tanahnya dari galian tidak dimintakan uang, semua dikelola pihak kontraktor,' ujarnya.
Hal ini juga di dukung oleh Aldo Badar yang merupakan warga kelurahan Buyungon, bahwa kegiatan ini sudah dihitung secara sistematis tentang untung rugi.
"Kegiatan ini boleh berjalan terus, asal harus memperhitungkan dampak lingkungan, dan selalu menerima kritik dan saran dari warga," ucap Badar.
Badar juga mengatakan kegiatan dilokasi pekuburan pastinya sudah diperhitungkan secara sistematis dari segi untung dan rugi,
"Menurut saya lokasi galian di pekuburan itu sudah ada kajian secara sistematis, kalo ada yang mengkritisi itu wajar," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Bapak Lius warga sekitar kepada media ini, lokasi galian ini merupakan lokasi pekuburan, dan dikerjakan oleh pihak ketiga, mungkin yang meng komplain ada beberapa orang saja, dari dampak debu dan kondisi jalan.
"Kami warga tahu, karna lokasi kegiatan ini untuk kepentingan bersama, jika ada yang mengkritisi itu wajar, tapi harus tahu bahwa semua komplain debu dan kerusakan akan di tanggung pihak ketika," jelasnya.
Jadi jika ada yang saling menuding sampa dimuat disalah satu media, galian C dikendalikan yang namanya Angelo, atau siapa saja, kami tidak ambil pusing, yang kami ambil hanya positifnya saja, karna lokasi pengadaan lahan pekuburan ini untuk kepentingan bersama.
Dari hasil pantauan media ini Senin (03/11), dilokasi galian lahan pekuburan, terlihat mobil air yang sedang melakukan penyiraman keluar masuk kendaraan agar tidak berdebu dan mengganggu aktivitas warga.
