HIPRINDA Hadir untuk Mendukung Perkembangan Industri Perdagangan Investasi Berbasis Digital di Indonesia
Jakarta, Kabarsulut.com — HIPRINDA (Himpunan Praktisi Perdagangan Investasi Digital) Resmi hadir di Indonesia, Perdagangan investasi berbasis digital saat ini, dan terlebih ke depan, memegang peran penting dalam menggerakan dan meningkatkan perekonomian nasional yang lebih baik.
Namun demikian, karena minimnya tingkat literasi masyarakat, kondisi yang ada dewasa ini menunjukkan masih banyak praktek perdagangan investasi digital yang tidak sesuai dengan prinsip tatakelola yang baik.
Hal itu termasuk tidak menerapkan manajemen risiko, dan melanggar kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, sehingga dapat menimbulkan risiko sistemik dan potensi kerugian yang besar bagi masyarakat dan perekonomian nasional bila tidak dicegah dan ditangani dengan baik.
Investasi bodong banyak ditawarkan secara agresif oleh broker atau pribadi dan institusi non broker yang tidak bertanggung jawab.
Misalkan dalam bentuk: skema ponzi, pembodohan publik dikatakan trading padahal financial betting, robot trading yang tidak memenuhi syarat layak, modus kemasan edukasi yang sebenarnya adalah lebih kepada rayuan janji pasti profit dan banyak aktivitas lain yang intinya lebih ke arah scam alias penipuan.
Akibat maraknya praktik tersebut telah merugikan masyarakat Indonesia hingga ratusan triliun rupiah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Sebagai praktisi dan pemerhati perdagangan investasi digital, tidak dapat berdiam diri dan berusaha aktif mendukung terciptanya ekosistem ekonomi digital yang bertanggung jawab.
Berdasarkan pertimbangan itu maka memandang perlu dan bertekad bulat berhimpun dalam satu wadah Himpunan Praktisi Perdagangan Investasi Digital (HIPRINDA).
Soft launcing HIPRINDA berlangsung di Hotel Grand Paragon, Sabtu (24/9/2022).
Peluncuran perdana dihadiri oleh Ketua Umum Dr. Gema Goeyardi, MM, MH, MFTA, didampingi Sekretaris Jenderal Novry Simanjuntak, Wakil Sekjen Zainuri Lesmana, Bendahara Octaviano Eka Putra dan Wakil Bendahara Nur Rasit.
Dalam pernyataannya, Ketum HIPRINDA Dr. Gema Goyerdi mengatakan, pihaknya ingin meningkatkan literasi masyarakat yang belum sepenuhnya memahami seluk beluk perdagangan investasi digital.
“Untuk itu perlu dikembangkan komunikasi, relasi dan kerja sama yang harmonis di seluruh pemangku kepentingan industri perdagangan investasi berbasis digital,” ujar Gema.
Sementara itu, Novry Simanjuntak selaku Sekjen menambahkan, trader, edukator, analis, marketing atau praktisi trading lain adalah suatu profesi seperti juga misalkan arsitek, dokter, pengacara, barista, driver ojol, dan lainnya.
“Sebagian besar profesi memiliki perkumpulan resmi. HIPRINDA hadir sebagai semacam asosiasi bagi pemerhati dan profesional dalam industri perdagangan dan investasi berbasis digital dengan legalitas jelas Kemenkumham,” kata Novry.
Dengan kehadirannya, HIPRINDA berharap bisa turut serta meningkatkan penerapan tata kelola yang baik, manajemen risiko dan kepatuhan dalam industri perdagangan investasi digital.
“Dan akhirnya akan meningkatkan kompetensi dan integritas para pelaku industri perdagangan investasi berbasis digital,” kata Gema.
Untuk Sulawesi Utara sendiri, struktur kepengurusan inti telah ditetapkan, yaitu:
Ketua: Jovianus Kaunang
Sekretaris: Marcoven Vidi Lumapow
Bendahara: John Maurits Bollegraf
Diketahui, selain menjadi Ketua DPW HIPRINDA Sulawesi Utara, Jovianus Kaunang juga merupakan pengurus DPP yaitu di bidang pendidikan dan pelatihan.
Selama ini, Jovian dikenal sering melaksanakan seminar dan pelatihan tentang perdagangan dan investasi digital.
“Apa yang sudah kita jalankan selama ini, tentu akan kita lanjutkan karena sejalan dengan tujuan dari HIPRINDA. Semoga kehadiran HIPRINDA di Sulawesi Utara akan makin memberi dampak positif dan membantu mengedukasi masyarakat,” kata Jovianus.