Jangan Menangis Maroko.

R1
R1
...

Kabarsulut.com - Jakarta, Maroko finish di urutan keempat setelah ditaklukan, Kroasia 1-2 dalam laga perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2022 di Qatar, Sabtu Malam (17/12) di Stadion Khalifa Internasional. Kekalahan itu memang menyedihkan dan menyakitkan, apalagi realitas itu dialami dalam arena pesta sepakbola dunia yang dipentaskan 4 tahun sekali.

Tentu tidak bagi timnas Maroko. Dengan capaian  menempati urutan keempat, Pasukan Maroko dan pendukung fanatiknyan jangan bersedih dan Jangan pula menangis Maroko, melangkahlah dengan kepala tegak .
Justru  seluruh offisial dan anggota timnas serta rakyat Maroko harus berbangga, karena   timnas sudah mengukir sejarah di Piala Dunia 2022 Qatar. Dan sejarah yang ditorehkan itu akan menjadi abadi dalam setiap perhelatan sepakbola dunia yang dinaungi FIFA, Federasi sepakbola tertinggi di dunia.

Timnas Maroko meraih prestasi gemilang yakni menjadi semi finalis atau empat besar pada helatan piala dunia 2022 ini.
Atas capaian itu  Maroko menjadi negara Afrika pertama dalam sejarah Piala Dunia menorehkan prestasi gemilang dan termasuk tim elite dunia di Qatar.

Langkah tim yang diarsiteki, Walid Regragui, awalnya diragukan keikusertaannya mencetak hasil yang baik. Namun di fase grup F, tim yang dijuluki Singa Atlas keluar sebagai juara grup tanpa kebobolan.Setelah mengalahkan Spanyol fase gugur 16 besar baru mata permerhati bola internasional terbelalak. Maroko mengejutkan dunia, ketangguhannya mulai diperhitungkan. Giliran Portugal dipulangkan pada babak delapan besar.

Kedigdayaan Maroko yang sudah mendapat tempat di hati pecinta bola dunia bahkan berbagai kalangan sudah menjagokan bakal menuju ke partai puncak, tersandung oleh juara bertahan Perancis. Maroko kalah 0-2 di semi final.
Dan pada partai perebutan tempat ketiga, Sabtu malam (17/12) Kroasia mengalahkan Maroko 2-1. Dengan demikian hanya dua tim finalis piala dunia 2018  bisa membobolkan gawang Bounou dari Maroko.

Sedang Kroasia pada helatan Piala Dunia 2022 turun setingkat ke tempat ketiga. Tahun 2018 Modric dkk runner up. Tentu peringkat ketiga ini menjadi kenangan indah bagi Kapten Luka Modric yang mungkin sudah tidak tampil membela negaranya pada piala dunia berikutnya tahun 2026.

Formasi Berbeda
Pada partai perebutan tempat ketiga, Pelatih kedua tim yang berlaga tampil beda. Pelatih Kroasia Zlatko Dalic formasi tidak  seperti biasanya, malam itu formasi 4-2-3-1. Menempatkan Livaja ujung tombak dibantu tiga gelandang Orsic,Kramaric, Mejer serta dua jangkar Kapten Luca Modric dan Kovacic.
Yang menarik dari formasi yang yang bisa bertransisi jadi 4-5-1 menempatkan winger lincah Perisic diposisi bek sayap sebelah kiri bersama Gvardiol, Sutalo dan Stanisic bek kanan serta ,kiper Livakovic dibawah mistar.

Formasi sang arsitek Kroasia yang menempatkan terkadang lima gelandang berhasil meredam agresifitas Ziyeck, Nesyiri ,Boufal dkk yang sejak awal bermain agak terbuka, tidak memblok dengan jumlah pemain di daerah pertahanan sendiri kemudian melakukan serangan balik cepat saat menguasai bola.
Ketika pertandingan baru berjalan tujuh menit, Bek tengah Kroasia, Gvardiol, pemain yang menggunakan masker setiap main membantu menekan kubu Maroko yang terlihat ada celah ,dengan  sundulan kepala Gvardiol menceploskan bola ke sudut kanan gawang, yang sulit dijangkau Kiper Bounou.

Ketinggalan gol itu,penampilan Maroko dipenghujung helat piala dunia ini yang keluar dari pakem bertahan secara berlapis, tapi main lebih terbuka dan menyerang berbuah hasil dimenit 9 oleh pemain bertahan yang ikut menyerang, Dari setelah menerima umpan tendangan bebas Ziyech.

Pertarungan pun makin menarik dua tim saling menyerang,  wing bek Hakimi,rajin membantu serangan, bahu membahu dengan Ziyech membongkar pertahanan Kroasia. Justru saat dua tim saling menyerang, Kroasia membesar gol melaui Orsic yang menempati sayap kiri yang di tinggal Perisic. Gol Orsic ini cukup indah ,dari luar kotak penalti ia melepaskan tendangan kaki kanan tidak terlalu keras mengenai tiang gawang Bounou dan mantul kedalam.
Gol Orsic ini menghantar Kroasia mendapat kalungan medali perunggu sebagai peringkat ketiga. (eddy lahengko)

Olahraga

R1