Maroko Ukir Sejarah, Spanyol Pulang Kampung
Kabarsulut.com - Jakarta, Timnas Maroko, Wakil Afrika mengukir sejarah di Piala Dunia 2022 Qatar, sukses melangkah ke babak perempat final atau delapan besar. Maroko yang merekrut 14 pemain keturunan yang merumput di Eropah secara mengejutkan menyingkirkan tim tangguh Spanyol 3-0 (0-0) lewat drama tendangan penalti, Selasa malam (6/12).
Sementara Portugal bermain tanpa pemain mega bintang Ronaldo, menutup babak 16 besar, dengan berpesta gol 6-1 atas timnas Swiss.Rabu subuh(7/12).
Dengan berakhirnya babak 16 besar, maka delapan tim sudah memastikan melanjutkan perjuangan dibabak perempat final atau delapan besar.
Sesuai Jadwal, Diawali pertandingan antara Kroasia menantang Brasil(9/12, malam) dilanjutkan Belanda versus Argentina (10/12,subuh). Kemudian Maroko menghadapi Portugal (10/12 malam). Dan babak 8 besar ini ditutup oleh pertandingan antara Inggeris versus Perancis (11/12 subuh).
Tembok Pertahanan
Sukses yang dipetik satu2nya Wakil Afrika lolos ke perempat final ini, merupakan pertama kali bagi tim yang dijuluki Singa Atlas.
Maroko membuat kejutan dan mengagumkan penonton yang memenuhi stadion dan pemirsa sepakbola dunia. Tidak tanggung2 Spanyol yang dipulangkannya setelah tim Eropah lainnya, Belgia ditekuk 2-0 pada penyisihan grup.
Menghadapi Spanyol, tim yang diarsiteki Vahid Halilhodzic menerapkan taktik dan strategi yang jitu. Yaitu menumpukkan para pemain di daerah pertahanan sendiri dengan membuat tembok pertahanan berlapis.
Dibawah kordinasi Kapten tim Romain Saiss, cukup berhasil meredam Tiki Takanya Spanyol yang menampilkan sebagian pemain pemain berusia muda . Meskipun Sergey B ,sang Kapten bersama rekan rekannya lumayan menguasai si kulit bundar tapi sulit menembus pertahanan berlapis Maroko.
Ibaratnya Maroko melakukan parkir bus di daerah perrahanan sendiri, sambil menunggu kesempatan melakukan serangan balik cepat ke sektor pertahanan Spanyol.melalui bintang Maroko asal Chelsea, Hakim Ziyech yang memiliki dribling bola yang baik.
Sepertinya pemain pemain Spanyol yang membangun serangan dari kini belakang ke lini tengah mendekati frustrasi meskipun berusaha menekan tapi begitu sulit menembus pertahanan berlapis yang diperankan M.Amrabat, S Amalla dan Ounahi yang melapis empat pemain belakang, Saiis,Aquerd,, Hakimi dan Mazraoui. Kadang sampai sembilan pemain Maroko parkir di daerah pertahanan sendiri.
Pedri, Sergey Busquets, Gavi dan F.Torres, Asensio dan Olmo sudah maksimal menggedor tembok berlapis Maroko, tapi begitu sulit masuk kotak 16 meter Maroko. Justru dengan serangan baliknya, pemain2, Ziyech, ujung tombak En Nesri dan Boufal tidak jarang mengancam pertahanan Spanyol yang digalang, Laporte, Jordi Alba dan P. Torres.
Meski demikian dengan berbagai peluang diperoleh kedua tim tak satupun berbuah gol sehingga pertaandingan diakhiri dengan tendangan penalti
Kiper Bintang. Dalam tendangan adu penalti ini, lagi2 kiper Maroko jadi pahlawan dan bintang pada partai ini.
Kiper Yassine Bounou salah satu dari 14 pemain keturunan kelahiran Montreal Kanada ini, tampil gemilang, tiga tendangan pemain Spanyol, Asensio, Laporte dan Sergey Busquets dengan muda dibaca dan ditepis Kiper asal Klub Sevilla ini. Sementara pemain2 Maroko menceploskan 3 gol kegawang Spanyol yang dijaga Unai Simon. Kiper Maroko yang akrab disapa Bono berusia 31 tahun menghabiskan hampir sepanjang karirnya di Spanyol.
Para pemain keturunan yang memperkuat timnas Maroko adalah, salah satunya, Hakim Ziyech. Ada empat pemain kelahiran Belanda, tiga kelahiran Perancis, tiga kelahiran Jerman, sisanya ada kelahiran Spanyol, Kanada dan Italia.
Mereka itu, Walid Cheddira, Zakariaa, Aboukhlal, Sofaine Boufal, Yassine Bounou, Munir Mohamedi, Bilal El Khannous, Romain Saiss, Noussair Mazraoui, Ilas Chair, Amine Harit, Selim Amallah dan Sofyan Amrabat.
Maka adalah wajar mereka lolos ke 8 besar karena dihuni para pemain yang berpengalaman yang merumput di kompetisi liga Eropah ,seperti Inggeris, Perancis, Jerman dan Italia.
Peran para pemain inilah mengukir sejarah prestasi piala dunia melenggang ke perempat final dan bukan tidak mungkin melaju ke semi final jika menaklukan Portugal.
Maroko sudah ke lima kali ikut piala dunia, sejak tahun 1970. Prestasi yang pernah dipetiknya hanya 16 besar saja dan kerap tersingkir dipenyisihan. (Eddy Lahengko)