Sengaja Dibiarkan, Proyek IPAL di Kelurahan Bahu Diduga Terindikasi Korupsi.

R1
R1
...

Kabarsulut.com, MANADO - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado bidang sanitasi melakukan Pemasangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berlokasi di Lingkungan 1 Kelurahan Bahu  Kecamatan Malalayang (23/02/2023), diduga terindikasi korupsi, oleh oknum Pengguna Anggaran (PA), PPK dan Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM ).

Pasalnya proyek tersebut sampai saat ini belum selesai dan baru  mencapai 85 persen.  Saat awak media melakukan investigasi di lokasi tersebut juga, mendapati papan proyek tersebut, anggarannya sudah sejak Tahun 2022 yang menyerap APBD sebesar Rp.516.290.000 juta, di nilai gagal perencanaan oleh sejumlah masyarakat hingga terindikasi korupsi yang terstruktur oleh pejabat berdasi.

Salah seorang warga yang tinggal disekitar lokasi tersebut menjelaskan, sejak bulan Oktober Tahun 2022 berjalan, para pekerja sudah tidak lagi  bekerja, " Semua perlu di pertanyakan apa lagi  itu dana sudah sudah 100 persen di bayarkan kenapa proyek tidak di selesaikan."ungkap warga yang tidak mau di sebutkan namanya.

Di samping itu proyek IPAL tersebut harusnya sudah selesai Tahun  2022, namun sangat di sayangkan pengolahan IPAL tersebut di salah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, yang berdampak kepada masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut, " kenapa tidak di buat kembali talud, broncong sungai karna telah rusak." ucap warga.

Penuturan sejumlah warga disekitar juga menyatakan, " ini hanya pengalihan, ditenggarai proyek balas jasa untuk tim pemenangan namun hal ini, merugikan APBD Kota Manado. Katena semua masyarakat yang tinggal di daerah tersebut sudah punya Toilet di masing masing rumah. " tambah warga.

Sementara Kadis PUPR Kota Manado, Jhon Suwuh saat di hubungi Wartawan lewat telepon, tidak pernah mengangkat hp, di chat wa tidak pernah membalas.

Untuk ini Walikota Manado dan Dinas PUPR Manado yang kini tengah giat membenahi Kota Manado, diminta agar turun langsung inspeksi lapangan, agar dapat memantau langsung proyek tersebut. " Nanti liajo itu tong IPAL cuma dibiarkan di jalan/ lorong Rumah makan Big fish.  Dan kena hujan panas matahari dan bisa rusak sebelum di pakai," ucap warga.
(Het)

Kota ManadoBerita

R1