Smart Trader Indonesia Beri Edukasi Agar Tidak Tertipu Investasi Bodong

Admin
Admin
...

Kabarsulut.com - Belakangan ini maraknya tren di kalangan masyarakat urban yakni investasi dalam pasar dagang online seperti forex (mata uang) atau Gold (Emas).

Namun sayangnya tidak semua masyarakat yang berinvestasi di bisnis tersebut paham betul potensi untung dan rugi maupun mekanisme menjalankan bisnis ini. Akhirnya tidak sedikit yang terjerat investasi bodong atau dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab demi keuntungan pribadi.

Investor pemula yang tidak paham bisnisnya ini pun harus menanggung rugi yang angkanya tidak sedikit. Pemerintah lewat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan lembaga lainnya memang selalu menyampaikan imbauan terkait waspada investasi bodong.

Akan tetapi hal ini perlu dibarengi dengan edukasi yang mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat, baik yang berpotensi ikut dalam bisnis ini maupun tidak.

Smart Trader Indonesia yang beranggotakan para pelaku bisnis yang profesional ini pun turut membantu masyarakat agar tidak mudah terjerumus dalam tipu muslihat investasi bodong, apalagi biasanya janji akan keuntungan yang berkali lipat dalam waktu singkat menjadi jurus andalan untuk menarik perhatian masyarakat.

Diketahui, Smart Trader Indonesia diakui pemerintah sebagai Lembaga Sosial Masyarakat dan telah mendapat izin KemenKumHam Nomor AHU 0008898.AH.01.07 Tahun 2020 dengan Akta Notaris Nomor 5 tahun 2020.

Salah satu cara yang dilakukan oleh Smart Trader Indonesia yaitu, rutin melaksanakan sosialisasi seperti menggelar kelas Gold dan Forex, dengan Narasumber yang berpengalaman lebih dari 10 tahun dan sosialisasi ini diadakan secara gratis.

Seperti yang dilaksanakan pada Senin (16/5/2022) di Hotel Genio, Sebagai Narasumber yang dihadirkan yaitu Ketua Smart Trader Indonesia Jovian Kaunang dan Edi Yanto dari Jakarta.

“Bisnis ini, iya peluangnya besar bahkan besar sekali, tapi begitu juga dengan risiko yang akan kita hadapi. Untuk memutuskan terjun ke bisnis ini bukan seperti kegalauan kita yang bingung memilih mana yang akan dibeli, gado-gado atau bakso. Tapi butuh literasi yang cukup, harus paham dulu, sadar risikonya, dan tentunya siap materi,” ungkap Jovian kepada Kabarsulut.com (17/05).

Itu sebabnya, menurut Jovian, butuh waktu untuk akhirnya masuk dibisnis ini, khususnya waktu untuk memastikan, modal untuk bisnis adalah uang yang diam atau tidak akan digunakan untuk kebutuhan mendesak, mental sudah siap untuk menerima tekanan pasar dan kemampuan untuk mengolah data agar dapat mengambil langkah yang tepat.

Sementara, bagi perwakilan pialang juga harus berjalan sebanding, di mana benar benar memposisikan diri sebagai mitra bisnis yang membantu bukan justru menjerumuskan.

“Pemahaman-pemahaman seperti itu perlu terus disampaikan. Itu sebabnya, kami rutin menggelar semacam kelas dan terus menjangkau lebih banyak orang agar kita sama-sama belajar. Jadi kami harap, sebelum memutuskan mau masuk bisnis ini, masyarakat harus kenali dulu, pahami dulu, baru dijalankan,” pungkas Jovian.

Bisnis

Admin

Media digital berita Indonesia dan dunia terbaru, dan terpercaya.