Tol Manado-Bitung Kemahalan Daya Tarik Pengusaha Untuk Pakai Menurun
Kabarsulut.com - Diketahui ruas jalan Tol Manado-Bitung telah terhubung secara penuh dan rencananya mulai beroperasi pekan ini. Akan tetapi volume lalu lintas kendaraan pada ruas tersebut tercatat masih rendah.
Selain itu pengguna jalan Tol Manado-Bitung masih di dominasi kendaraan pribadi alias golongan I. Sementara untuk kendaraan sedang dan besar seperti truk ( golongan II-V) masih sangat minim.
Rupanya jalan tol ini belum menjadi pilihan utama bagi para pelaku industri meski bisa memangkas waktu pengiriman barang. Hal ini karena tingginya tarif tol untuk truk, dianggap kemahalan banyak pengusaha di kedua kota itu masih tidak berminat menggunakan jalan bebas hambatan tersebut.
Dilansir dari Kabarsulut.com (25/02) Daniel Singal Pesik Direktur salah satu perusahaan pengolahan ikan di Manado mengatakan "Dunia usaha maunya pakai tol supaya pengiriman lebih efektif dan efisien namun kalau di charge terlalu tinggi , ya tidak mungkin" ujarnya.
Meski diakui lebih cepat dari sisi waktu dengan menggunakan jalan tol namun biaya yang harus dikeluarkan tidak sebanding. " Tarif menggunakan jalan tol sama besar nominalnya dengan uang makan dan rokok untuk sopir dan kenek" tambahnya.
Jalan Tol Manado-Bitung mulai dibangun pada 2016 dengan sistem kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan nilai investasi sebesar 5,12 Triliun, jalan tol ini telag diresmikan pada September 2020 oleh Presideb Joko Widodo namun sementara ini hanya 26,35 km yang beroperasi.
Hal serupa juga diungkapkan Abrizal Ang, pemilik PT Samudera Mandiri Sentosa (SMS) produsen tuna kaleng di Bitung. Beliau menyebutkan biaya tol antara Manado dan Danowudu saat ini terlalu mahal.
Ia akan tertarik menggunakan jalan tol jika sudah beroperasi seutuhnya. Tetapi jika tarif tidak diturunkan ia akan tetap menggunakan Jalan Raya Manado-Bitung. "Kami pasti juga berusaha menghindari macet di Jalan Raya Manado-Bitung, bisa hemat waktu setengah jam, tapi jika tarif juga belum turun kami menggunakan jarang saja" ujarnya.
Berdasarkan data PT Jasamarga Manado-Bitung (JMB) selaku operator jalan tol tersebut, tarif perjalanan sepanjang 26,35 km dari Manado hingga Danowudu bagi kendaraan besar golongan II dan III mencapai Rp 44.ooo dan untuk truk golongan IV dan V Rp 58.500.
Tarif pergi pulang lewat jalan tol pun hamir sama dengan kebutuhan bahan bakar minyak sekitar Rp 100.000. Para sopir truk pun masih harus menempuh jaraj 14 km lagi di Jalan Raya Manado-Bitung untuk sampai ke Terminal Peti Kemas Bitung yang merupakan tujuan akhir.