Kenali Gejala Omicron, Gelombang ketiga Covid-19
Kabarsulut.com - Gelombang ketiga Covid-19 menjadi ancaman yang perlu di waspadai, dengan lonajakan kasus penularan Covid-19 yang naik secara signifikan dalam waktu kurang dari 2 minggu terakhir ini.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per 01 Februari 2022 terdapat 16.021 kasus baru covid-19 dalam 24 jam terakhir. Kenaikan kasus harian ini pantang diremehkan lantaran penularan virus corona SAR-CoV-2 varian Omicron lebih menular dibandingkan varian sebelumnya.
Puncak kasus harian saat penularan Covid-19 varian Delta tahun lalu mencapai 56.000 dan Kementrian Kesehatan memperkirakan puncak kasus harian Covid-19 varian Omicron berpotensi melesat hingga empat kali lipat lebih besar dari kasus harian penularan varian Delta.
Pemerintah hingga kini belum bisa memastikan apakah Indonesia telah masuk gelombang ketiga pandemi Covid-19 atau belum. Namun yang pastinya potensi gelombang ketiga pandemi Covid-19 bisa terjadi jika melihat peningkatan kasus harian Covid-19 selama beberapa hari terkahir. Untuk itu kita perlu mengenali beberapa gejaa ketika terinfeksi Omicron agar meningkatkan kewaspadaan pada penyakit menular ini.
Tahun lalu, pada puncak pendemi Covid-19 banyak penderita merasakan gejala Covid-19 yang khas yakni demam, Hidung tidak bisa mencium bau (anosmia), Lidah mengalami perubahan rasa (parosmia) dan sakit perut.
Akan tetapi, infeksi Omicron memiliki gejala mirip dengan penyakit flu yang biasanya menyerang. Lansir laman resmi Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI) Covid-19 varian Omicron cenderung menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas ketimbang saluran pernapasan bagian bawah paru-paru.
Beberapa gejala Omicron yang di laporkan secara studi :
- Pilek dan Hidung tersumbat
- Sakit Tenggorokan dan Batuk
- Nyeri Otot
- Kelelahan dan Badan Lemes
Beberapa gejala Omicron diatas biasanya tiga hari setelah terpapar virus corona, meskipun sekilas lebih mirip flu dan ringan dibandingkan Delta, namun WHO tetap mengingatkan agar setiap orang tidak menyepelekan masalah kesehatan ini.
Covid-19 varian Omicron lebih menular dan tetap bisa memicu gejala berat dan kematian. Terutama untuk kelompok rentan dengan daya tahan tubuh lemah, komorbid, dan orang yang belum di vaksinasi Covid-19.