LPAI Sulut Minta Agar Orang Tua Waspada Terhadap Prostitusi Online Incar Anak Gadis
Kabarsulut.com - Kamis (24/02) Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Sulawesi Utara Adv.E.K Tindangen, SH,CPM,CPA,CPArb.CPrM,CPCLE mengingatkan agar para orang tua lebih meningkatkan kewaspadaan sejak dini terhadapa anak perempuan.
Ketika memberikan keterangan kepada Kabarsulut.com beliau mengatakan bahwa "orang tua harus lebih mengawasi anak perempuannya yang memegang hp Android karena disitulah mereka leluasa mempengaruhi anak perempuan yang berparas cantik dibawah umur sebagai incaran" ujar E.K Tindangen.
Apabila anak perempuan yang berparas cantik sudah tertipu maka jaringan tersebut mempengaruhi terus menerus untuk tinggalkan rumah tanpa di ketahui orang tuannya sama "seperti halnya Bunga (nama samaran) umur 13 tahun menjadi korban pencabulan jaringan prostitusi online warga Desa Kolongan Minahasa Utara" Ungkapnya.
Berdasarkan pengakuan orang tua korban sudah melaporkan peristiwa tersebut Polres Minahasa Utara,dan Juga di bantu oleh LPAI Sulut dalam pencarian "Syukurlah Bunga ditemukan" tuturnya.
Tindangen juga menjelaskan kronologi hilangnya Bunga, Dari pengakuan pelaku, korban langsung dicekokin lem ehabond seetibanya ditempat yang di arahkan tersangka. "Di tempat yang tidak diketahui itu korban melihat ada 2 perempuan berparas cantik seumuran dia dan beberapa lekaki tua dan anak muda" jelasnya.
Selanjutnya korban yang masih dalam keadaan setengah sadar mengetahui siapa yang sempat mempengaruhi korban di Facebook sehingga dia terpengaruh dnegan arahan tersangka.
Diketahui tersangka berinisal M (17) yang baru dikenal korban melalui facebook langsung melakukan hubungan badan layaknya suami istri. "Korban masih lemas karena pengaruh lem ehabond yang diberikan pelaku dan korban sempat di sekap 5 hari di tempat tersebut,
Dari peristiwa ini orang tua korban menyesal karena tidak mengawasi anaknya dalam menggunakan HP Android. Orang tua korban menyampaikan terima kasih kepada LPAI Sulut dan Kepolisian.
"Terima kasih turut membantu korban dan sangat mengharapkan sekali kepada kepolisian dan LPAI Sulut membongkar jaringan prostitusi onine yang sasarannya anak perempuan di medsos" jelas E.k Tindangen.
.